Minggu, 08 April 2012

Cukuplah Kematian Sebagai Peringatan


Cukuplah Kematian Sebagai Peringatan
Ketika saya sedang menuju satu ruang operasi bedah, tiba-tiba petugas ruang operasi bedah menyambutku sembari berkata, “Orang sakit yang berada di dalam, memberikan kertas ini kepadaku dan berkata, “Berikan kertas ini kepada saudara Al Jubair sebelum ia memulai operasi”".
Saya menerima kertas tersebut, apa gerangan isi tulisannya? Orang tersebut telah menulis tulisan ini saat ia menuju meja bedah, ia tuangkan segala ungkapan dan perasaannya, tak terasa air mataku mengalir karenanya, kedua tanganku gemetar dan seluruh badanku merinding.
Tahukah anda apa isi kertas tersebut?
Kertas itu berisi wasiat yang ditulis oleh seseorang yang akan menjalani operasi bedah, tulisan itu terdiri dari tiga bagian:
Wasiat pertama, ia minta kepada istrinya agar menginfakkan sebagian dari hartanya dan merelakan uangnya yang dipinjam orang-orang fakir miskin.
Wasiat kedua, ia meminta kepada istrinya untuk menjaga anak-anaknya, mendidik anak-anaknya untuk menghafalkan Al Quran, dan menjauhkan mereka dari segala hal yang melalaikan seperti televisi dan lainnya.
Wasiat ketiga, ia meminta maaf kepada istrinya atas segala kekhilafan dan kesalahan, lalu ia mendoakan istrinya semoga ia menjadi ratu para bidadari di sorga nanti.
Secara singkat itulah isi wasiat tersebut, mungkin anda bertanya-tanya apa yang membuat saya menangis? Kenapa saya ikut hanyut dalam perasaan tersebut?
Sesungguhnya banyak hal yang menyentuh perasaanku, diantaranya adalah kematian dan gambarannya, kegundahan yang dirasakan oleh seorang muslim seperti diriku atau orang yang berada dalam situasi sadar bahwa ia sedang mendekati ajal.
Ketika saya melihat kertas ini, seakan-akan melihat seseorang yang sedang menulis wasiat dan ia sadar bahwa kematian segera menghampirinya.
Sungguh, ternyata banyak orang seperti saya yang kurang memperhatikan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dalam hal menulis wasiat,
“Tidak layak bagi seorang muslim yang memiliki sesuatu yang dapat diwasiatkan untuk tidur dua malam, kecuali jika wasiatnya telah ditulis” H.R.Bukhari (2738), Muslim (1627)
Saudara dan saudariku sekalian, menulis wasiat bukan hanya untuk menjaga hak anda maupun hak orang lain, akan tetapi juga merupakan bukti kesadaran anda akan dekatnya kematian, dan sebagai bukti bahwa diri anda selalu ingat kematian.
Maka singsingkanlah lengan baju dan bersegeralah untuk beramal di jalan akhirat, karena itulah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam memerintahkan kita untuk selalu mengingat kematian dengan sarana menulis wasiat, mengunjungi pemakaman, membayangkan akhirat dan lain sebagainya. Semua itu dapat mendekatkan gambaran kematian ke mata anda, anda semakin yakin bahwa kematian pasti akan menjemput anda suatu saat nanti.
Hal inilah yang membuat saya menangis, karena saya sadar bahwa saya dan orang-orang seperti diri saya ini telah melupakan kematian, atau mungkin terlena oleh kenikmatan dunia, dan lalai dengan kesenangan berkumpul dengan anak, istri dan teman-teman.
Saudara-saudaraku yang terhormat…, saya menangis karena ingat mati. Saya telah melupakan kematian atau pura-pura melupakannya, saya menangis karena saya belum menulis wasiatku, berarti saya lalai mengingat kematian.. Saya merasa sedih karena telah melupakan kematian.
Hal lain yang membuatku menangis adalah wasiat orang tersebut kepada istrinya untuk mensedekahkan sebagian hartanya dan merelakan sebagian hutang yang ditanggung oleh fakir miskin.
Saya teringat bahwa kita menjadi orang yang sangat dermawan saat kondisi kita sudah sakit-sakitan, saat ajal telah mendekati dan betapa pelitnya kita saat kita sehat wal afiat, berat rasanya melepaskan harta untuk bersedekah dan berjuang di jalan Allah.
Saya teringat betapa kuatnya nafsu manusia mempertahankan hartanya selama ia merasa sehat, ia mengira bahwa kematian hanya akan mendatangi orang-orang yang sedang terbaring sakit atau orang-orang yang sedang menuju ruang bedah operasi.
Wahai saudara-saudaraku, saya menangis karena merasa betapa banyak orang-orang seperti diri saya dari kalangan muslimin, mereka yang terlena oleh kesehatan sehingga lupa atau pura-pura lupa bahwa kematian itu tidak membedakan antara yang sehat dan yang sakit, kematian tidak membedakan antara yang sudah tua maupun yang masih muda.
Saya menangis saat membaca akhir wasiat tersebut, ketika orang itu meminta maaf kepada istrinya, ia menyampaikan bahwa selama ini ia banyak menyakiti istrinya dan telah membuatnya menderita.
Kemudian saya bertanya kepada diri sendiri dan kepada orang-orang seperti diri saya, “Kenapa kita baru menyadari bahwa kita sering menyakiti orang lain, lalu bergegas meminta maaf kepadanya hanya saat kita sakit dan merasa kematian sudah begitu dekat? Kenapa kita masih saja menyakiti orang lain? Padahal ajal dapat menjemput kita dengan tiba-tiba.
Sebelum melangkahkan kaki untuk menyakiti orang lain, hendaklah kita menahan diri, jangan sampai kita menghadap Allah Ta’ala dengan membawa kesalahan karena menyakiti orang lain yang dapat mendatangkan siksa neraka -semoga Allah melindungi kita darinya-.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,
“Jauhilah perbuatan zhalim, karena sesungguhnya kezhaliman adalah kegelapan pada hari kiamat” (H.R.Muslim 2587)
Beliau juga bersabda,”Barangsiapa menzhalimi (menyerobot) tanah orang lain seluas satu kilan maka tanah itu akan dikalungkan dilehernya sebanyak tujuh lapis bumi” (H.R.Bukhari 2453, Muslim 1612)
Beliau juga bersabda,
“Barangsiapa menzhalimi saudaranya dengan menodai harga dirinya atau lainnya maka hendaklah ia segera meminta maaf, sebelum tiba saatnya tidak berguna dinar ataupun dirham, sehingga -saat itu- amal shalih orang yang berbuat zhalim tersebut akan dikurangi setimpal dengan kezhalimannya. Jika ia tidak memiliki amal shalih maka kesalahan -dosa- orang yang ia zhalimi akan dibebankan kepadanya” (H.R.Bukhari 2449)
Dalam hadits qudsi beliau menyebutkan bahwa Allah berfirman,
“Wahai hamba Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezhaliman atas diriKu, lalu Aku mengharamkannya atas kalian semua, maka janganlah kalian saling menzhalimi” (H.R.Muslim 2557)
Saudara saudariku sekalian, seluruh ungkapan isi hati ini muncul saat saya membaca selembar kertas ini, saya menyadari bahwa saya sering berbuat zhalim, saya dan orang-orang yang seperti saya telah terlena oleh kenikmatan hingga melupakan kematian, terlena oleh pertemuan-pertemuan hingga melupakan perpisahan.
Bagaimanapun juga, akhirnya saya harus melaksanakan operasi tersebut, operasi ini merupakan operasi paling lama yang pernah yang saya alami. Alhamdulillah akhirnya tuntas juga pekerjaan berat itu.
Padahal, semula saya berfikir untuk membatalkan operasi bedah ini karena hati saya dalam keadaan tegang dan goncang, akan tetapi apa boleh buat, rongga dada orang ini sudah dibedah maka mau tidak mau operasi harus segera dimulai, dengan bertawakal kepada Allah saya melaksanakan tugas sulit ini yang pada akhirnya lelaki itu keluar dari ruang bedah dengan selamat.
Pada keesokan harinya, aku serahkan kembali secarik kertas wasiat tersebut sambil berkata, “Saudaraku, semoga Allah Ta’ala memaafkanmu, engkau telah membuatku terenyuh saat engkau serahkan wasiat tersebut, semoga Allah mengampuni dosa-dosaku dan dosa-dosamu”.
Semoga shalawat dan salam selalu dilimpahkan atas junjungan Nabi Muhammad beserta keluarga dan sahabat-sahabatnya.

Kumpulan Kata Bijak , kata mutiara , kata motivasi , tausiyah dan nasehat islami , kalimat indah , Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan” (Jangan Bersedih)


Kumpulan Kata Bijak , kata mutiara , kata motivasi , tausiyah dan nasehat islami , kalimat indah , Dr. Aidh Al Qorni, dalam bukunya “La Tahzan” (Jangan Bersedih)
Rencana tanpa tindakan adalah sia-sia.
Salah satu hal yang harus segera dirubah adalah, menunda.
Jangan sampai karena terlena oleh waktu,
pekerjaan kita tunda, tiba-tiba ajal menjemput.
Yang mampu dilakukan hari ini, lakukanlah…!
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan jika engkau memohon (pertolongan) maka mohonlah kepada Allah.”
(HR. At-tirmidzi, Abu Daud, Ath-Thabrani, dll.)
———————-
Jika tidak produktif, kemana berlalunya waktumu?
Hidup di dunia sangatlah singkat, jika hanya dihabiskan dengan melamun,
duduk santai, tidur, bermain, dan sebagainya.
Jadikan harimu lebih bermakna…
———————-
2 hal yang sering diabaikan manusia:
- Waktu luang
- Kesehatan
Manfaatkan keduanya selagi ada…!
———————-
Allah SWT berfirman :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah : 155)
———————-
Tidak ada ketakutan bagi seorang Muslim,
jiwanya dalam genggaman Allah,
rizkinya adalah jaminan Allah.
Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan,
Dia yang memberi kekayaan dan meniadakannya,
Dan di tangan-Nya lah kendali segala urusan.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Tidak salah mengeluarkan pendapat, jika baik dan untuk mashlahat.
Jangan sampai pendapat yang Anda sembunyikan justru adalah solusi terbaik.
Cuma ingat, sampaikan secara hikmah.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Salah satu pintu terbesar terkabulnya doa adalah, doa orangtua.
Jangan segan-segan meminta kepadanya…!
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Wajah rupawan, tubuh bugar, kulit nan indah, fisik sempurna,
semua akan hancur perlahan. Yang hidup pasti mati…!
Lalu, apa yang kita persiapkan untuk pulang ke negeri akhirat…?
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Betapa indahnya, seorang Mukmin yang memulai harinya dengan mengingat Allah dan bersyukur kepada-Nya.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Tahta, jabatan, pangkat, dan sebagainya.
Sangat berpotensi menimbulkan kesombongan.
Senantiasalah mohon perlindungan dari Allah atas sifat yang satu ini,
jangan sampai sifat iblis melekat dalam diri kita.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Ketika niat berpaling dari Allah,
gerakan terasa hampa,
kekecewaan makin dekat.
Ikhlaskan niat setiap saat…!
———————-
Mohonlah perlindungan kepada Allah dari segala keburukan,
agar hidup dipenuhi keberkahan yang mengindahkan hati.
D. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Loyalitas, totalitas, integritas, dan ikhlas,
adalah pondasi keberhasilan sebuah komunitas.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Awali hari dengan syukur, karena Allah SWT masih memberikan kehidupan.
Masih ada kesempatan bertobat, masih ada kesempatan beramal sholeh, sedekah, dsb.
Berkahilah hari ini Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih…
———————-
Bohong adalah pangkal segala dosa,
darinya bisa menjalar pada kebohongan lain,
begitulah seterusnya.
Na’uudzu billah min dzaalik…
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Ketika matahari kembali terbit, malam pun hilang.
Isyarat, bahwa kesulitan tidak selamanya menyelimuti dunia.
Karena kemudahan pasti akan datang.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Allah berfirman : “Sesungguhnya orang-orang Mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Al-Hujuraat: 10).
———————-
Waspadalah terhadap segala kenikmatan yang Allah berikan, sementara Anda tenggelam dalam kemaksiatan.
———————-
Banyak kita temui seseorang yang bagus ibadahnya, namun sering terdapat kejanggalan dalam pergaulannya.
Padahal antara hablu minallah dan hablu minannas harus berjalan selaras.
———————-
Pemuda-pemudi Islam lebih hafal nama-nama artis, lagu dan film terbaru.
Apakah demikian hafalannya terhadap ayat-ayat Al-Qur’an?
———————-
Sedih, murka, bosan, merenungi diri yang tak kunjung berubah.
Gemar maksiat, lalai dan marah.
Ketika dekat dengan seorang alim, hati tergugah.
Ketika berpisah, hati kembali goyah.
Bagaimana solusinya wahai jiwa yang merindukan kebaikan…??
———————-
Hal pertama yang harus dilakukan untuk keluar dari perbudakan syahwat,
adalah dengan menjauhi pemancing syahwat tersebut.
Berjuanglah…!

kata mutiara – kumpulan kata mutiara nasehat islami dari para ulama – kalimat motivasi islami dari ulama


kata mutiara – kumpulan kata mutiara nasehat islami dari para ulama – kalimat motivasi islami dari ulama
Kunci sukses kita adalah Bertindaklah! Bertindaklah! Dan Bertindaklah!.
———————-
Salah satu kewajiban muslim kepada saudaranya adalah,
menjawab salamnya dengan yang lebih baik.
Itu isyarat agar seorang muslim harus berusaha lebih ramah kepada orang lain,
saat itulah terlihat indahnya Islam.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Ketika pintu kebahagiaan tertutup,
banyak pintu lain terbuka,
tetapi kadang kita menatap pintu yang telah tertutup terlalu lama,
sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.
Terus semangat beraktifitas…!
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Allah SWT telah menyifati orang-orang Mukmin dengan firman-Nya :
“Mereka adalah orang-orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang ruku’ dan yang sujud, yang menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah berbuat munkar, dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang Mukmin itu.”(QS 9:112)
———————-
Wahai muslimah,
mendidik anak-anak merupakan tanggung jawab yang agung bagimu, tuluslah.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Kunci hidup yang berkualitas adalah kesadaran, setiap saat.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Dari ibnu Abbas Ra. dia berkata: “Rasulullah SAW telah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang berpenampilan seperti laki-laki. (Hadits Riwayat Bukhari)
———————-
Salah satu pertanyaan Rasul pada Iblis :
“Apakah yang membinasakan dirimu?”
Jawab Iblis: “Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak membaca Al-Quran dan shalat malam.”
———————-
Ciri seseorang yang penuh hikmah dalam dakwah, adalah :
1. Memahami dan mengetahui langkah-langkah dalam dakwah.
2. Memahami dan mengetahui objek dakwah.
3. Memahami dan mengetahui permasalahan maslahat dan mudharat.
4. Memahami dan mengetahui posisi perintah dan larangan yang hendak disampaikan.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
“Allah memiliki Asmaa’ul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama yang baik itu…” (QS. Al-A’raaf : 180)
———————-
Abu Hurairah ra. menceritakan, para sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Wahai, Rasullullah, Apakah engkau juga bersendau gurau bersama kami?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab dengan sabdanya, “Betul, hanya saja aku selalu berkata benar.” (HR. Imam Ahmad)
———————-
Semoga silaturahim bersama sanak keluarga di kampung halaman semakin menambah keimanan dan rasa syukur kita pada Tuhan semesta alam.
Jaga kestabilan kendaraan anda,
periksa keamanan,
semoga selamat sampai tujuan. Amin…
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
“Demi Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejap, lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”
———————-
Rasa khauf / takut akan muncul dengan sebab beberapa hal, di antaranya :
1. Pengetahuan seorang hamba akan pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosanya,
2. Pembenarannya akan ancaman Allah, bahwa Allah akan menyiapkan siksa atas segala kemaksiatan,
3. Mengetahui akan adanya kemungkinan penghalang antara dirinya dan taubatnya.
———————-
Allah berfirman :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah” .
(Qs. Ali Imran: 110).
———————-
“Perumpamaan seorang berilmu yang mengajarkan kebaikan kepada manusia tetapi melupakan dirinya seperti lampu yang menyinari manusia tetapi membakar dirinya sendiri”.
———————-
Hubungan persaudaraan sesama muslim itu terbentuk dengan tiga faktor utama:
1. Dilandasi rasa bersama seperti saudara senasab dalam kasih sayang,
2. Tolong menolong dan saling membantu,
3. Saling memberi nasihat agama.
———————-
Berkata Bakr bin Khunais :
“Bagaimana bisa menjadi orang yang bertakwa, sedangkan ia sendiri tidak tahu apa itu takwa?!”
———————-
Saudaraku, janganlah kamu berdebat tentang suatu hal yang belum kamu tau ilmunya, karena yang demikian itu hanya menjatuhkan dirimu sendiri dan agama.
———————-
Penuntut ilmu yang menyia-nyiakan waktu ada 3 macam :
1. Tidak mengulang pelajaran yang sudah dipelajari,
2. Membicarakan hal yang sia-sia dan tidak berfaedah bersama teman-temannya,
3. Membuntut pada ucapan orang tanpa mengetahui landasan (taqlid buta).
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Perbaharuilah hidupmu, jadikan lebih variatif, dan rubahlah rutinitas yang membuat jenuh!
———————-
Perbaikilah apa-apa yang kamu makan (pastikan kehalalannya), maka do’amu akan terkabul atas izin-Nya.
———————-
Jadikanlah perbuatan bermanfaat sebagai kegemaran.
Sesungguhnya Walid bin Mughiroh r.a. mengeluarkan hartanya untuk sesuatu yang haq. Akan tetapi banyak orang-orang muslim bakhil terhadap hartanya.
———————-
Salah satu penyebab kesulitan, kesedihan dan kekeruhan (hati) adalah bergaul dengan orang-orang pandir yang keras kepala.
———————-
Barangsiapa beriman kepada Allah SWT, maka Dia akan memberi hidayah hatinya. Karena Allah-lah satu-satunya pembimbing orang beriman.
———————-
Allah Berfirman :
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka, tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
(Qs. Yasin : 65)
———————-
Saudaraku, dendam dan kedengkian yang ada dalam hatimu lebih membahayakan kesehatanmu daripada musuh yang nyata.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Tanamkanlah dalam hati anda :
“Sesungguhnya bersama kesulitan selalu ada kemudahan.”
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Perbuatan baik kepada orang lain sangatlah mudah jika Allah yang memudahkan, Allah mempersiapkan pahala bagi siapa yang berbuat baik. Dia memberi kemuliaan kepada siapa pun yang ia kehendaki. Dia mencintai kebaikan dan membenci keburukan.
Dr. ‘Aidh Al-Qarni
———————-
Orang yang menjalani hidupnya dengan satu macam cara saja, lebih cenderung cepat bosan. Karena tabiat manusia itu pembosan, tidak bertahan pada satu hal. Itulah sebabnya Allah SWT menciptakan siang dan malam, putih dan hitam, panas dan dingin, manis dan pahit, generasi berbeda-beda, selalu ada inovasi, agar manusia tidak bosan.